Tidak sedikit yang sudah menimba ilmu agama sejak lama, namun sayangnya mereka tak tahu arah dalam mengarungi kehidupan dan akhirnya goyang dengan terjangan ujian. Bahkan, tidak ada skala prioritas ketika mempelajari ilmu agama. Padahal ilmu agama itu begitu banyak. Walau kita akui semua itu penting, namun tentunya jelas ada yang lebih penting. Lalu, apa yang lebih penting dan didahulukan ketika mempelajari ilmu agama??
> SUDAH JELASLAH, BAHWA MEMPELAJARI TAUHID (BAB IMAN) DAN AKIDAH SHAHIHAH ADALAH YANG PALING PENTING.
> Maka konsep belajar yang tepat adalah dengan mempelajari tauhid (iman) terlebih dahulu sebelum ilmu lainnya. Dalam dakwah pun demikian. Dakwah pada akidah dan tauhid itulah yang mesti jadi prioritas.
> Bahkan sebagaimana yang disebutkan (dalam riwayat), bahwasanya yang termasuk dari petunjuk shahabat dan juga Sunnah (manhaj) dalam belajar adalah belajar dan mengajarkan tauhid dulu kepada anak-anak sebelum mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an, bukan malah sebaliknya (yakni mengajar Al-Qur’an dulu baru tauhid) sebagaimana yang banyak berlaku diantara manusia pada hari ini.
> Dari Jundub bin Abdillah Abu Dzar Al-Ghifary radhiyallahu ‘anhu berkata :
كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ فِتْيَانٌ حَزَاوِرَةٌ فَتَعَلَّمْنَا الإِيمَانَ قَبْلَ أَنْ نَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا »
“Kami dahulu bersama Nabi (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami masih anak-anak yang mendekati baligh. Kami mempelajari iman (tauhid) sebelum mempelajari Al-Qur’an. Lalu setelah itu kami mempelajari Al-Qur’an hingga bertambahlah iman kami pada Al-Qur’an.”
>_HR. Ibnu Majah, no. 61. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. [Sumber: MUQ]
🔎====📚📚====🔍
{RTQ AL-IHSAN}
Kenali Zamanmu Berada 